THOUGHT&BOOK

Review Buku: Dua Dini Hari, oleh Chandra Bientang

Apa yang kamu bayangkan ketika mengetahui pembunuhan terhadap anak-anak yang mereka sebut 'anak jalanan,' yang mereka lakukan di sebelah kamar kos mu? "Ternyata selama ini aku bertetangga dengan mayat?"

Beneran deh novel ini bikin saya teringat-ingat untuk beberapa hari, dan sampe kebawa mimpi dong. Gak sampe mengguncang banget sih, cuman kejutan-kejutan dalam cerita ini bikin saya sakit hati. Dan kayaknya saya gak cocok deh sama akhir ceritanya, karena bagi saya akhir sebuah cerita yang sempurna adalah kisah yang memberi harapan dan semangat baru pada pembaca. Namun, kisah dalam novel ini sungguh pesimis. Bukan hal yang buruk sebenarnya, karena jenis akhir cerita kan macem-macem ya, cuman saya-nya aja kurang berkenan. Hehehee

Karena keburaman dari novel ini, saya berhenti dulu untuk baca fiksi dan beralih ke non fiksi. Karena 2 buku yang ada di waiting list saya selanjutnya juga tentang misteri dan penderitaan hidup seorang anak kecil. Nanti yah saya ceritain lagi. Karena gak mau shock-nya beruntun haha, bagi saya setiap cerita ada unsur-unsur yang melekat di alam bawah sadar saya dan seringkali mempengaruhi sudut pandang atau cara saya bersikap. Hihi, tapi gak seserius itu kok :)

Tapi, suami saya masih menunda ijin ngebaca The Catcher In The Rye, JD Salinger. Gegara suka kebawa mimpi dan hal-hal absurd lainnya :D. Berlebihan ya sayanya.

Chandra Bientang. Penulis novel ini, dia adalah salah satu pemenang penulis emerging di UWRF 2019 kemarin, jadi itulah yang membuat saya tertarik dan penasaran 'gimana sih tulisan si mbak Bientang ini?" Tapi, pada even itu Chandra Bientang menulis sebuah cerita pendek atau beberapa cerita pendek ya, lupa sih. Yang pasti bukan karya yang ia terbitkan ini. Saya pun menyusuri jejak karya si mbak Bientang, yang ternyata juga seorang penulis di Wattpad, wuhuuu :) Walaupun novelnya bukan terbitan Gramedia, tapi sudah beredar di toko  buku Gramedia dan juga sudah ada dalam bentuk ebook-nya.

Novel ini gak tebal sih, cuman sekitar 200-an lebih halaman aja. Karena cukup seru, sehari pun sebetulnya sudah selesai. Ngomong-ngomong, ini adalah novel pertama Chandra Bientang, dengan gendre Urban Thriller dia berhasil dapat beberapa penghargaan dari penerbit atau dari media online. Kalau gak salah sih begitu.

Dua Dini Hari, kepenulisannya cukup bagus untuk penulis pemula dengan novel pertamanya yang ia terbitkan. Ide ceritanya juga berbeda, dengan setting yang cukup dekat dengan kehidupan kita sekarang, deskripsinya menarik, mudah untuk di visualisasikan. Namun, ada juga yang saya sulit ngebayanginnya gimana.
Mungkin, kalau misal editornya agak ketat dan jeli, novel ini bisa lebih digali lagi. Kayak misal siapa sih dalang utama di balik rencana keji pembunuhan, kalau pun di sini kita dapat menebak-nebak, cuman harusnya lebih gamblang dari itu dengan alasan yang lebih politis mungkin. Kalau untuk ketertiban kota, rasanya terlalu sederhana aja gitu kenapa pembunuhan harus dilakukan. Atau barangkali deskripsinya yang terlalu ringan.

Intinya menurut saya, novel ini bisa bercerita lebih jauh lagi dan mengguncang. Denger-denger sih waktunya cukup singkat untuk menyelesaikan tulisan ini, mungkin itu salah satu sebab kenapa novel ini di beberapa bagian seperti terburu-buru.

Selamat ya mbak Chandra Bientang! Karyanya cukup bagus dan menambah variasi novel-novel karya penulis Indonesia. :)

Pilihan yang bagus untuk di baca, dan kamu akan kaget terus bertanya-tanya "Kenapa?"


*)source image: Google.






No comments:

Post a Comment