THOUGHT&BOOK

Review Buku: The Other Einstein, oleh Marie Benedict

Saya mau ngomongin perihal sebuah novel memoir THE OTHER EINSTEIN. Ini adalah buku pertama yang berhasil saya baca hingga selesai, dalam tahun ini, setelah beberapa buku yang dibaca secara random dan terabaikan. Tapi saya optimis akan sanggup melebihi target baca dari tahun kemarin. :) 

Buku ini adalah spekulasi tentang kisah lain di balik kehidupan Einstein yang berkilauan, yang nyaris menggeser minat saya terhadap salah satu ilmuwan keren pada abad ke-20 ini. Albert Einstein sesungguhnya telah membungkam ide besar dari sosok Mileva Maric, seorang teman sekelas di perguruan tinggi yang menjadi istri pertamanya dan memberikan Einstein 3 orang anak. Perempuan Serbia yang mendobrak perilaku umum pada masanya, pergi dari wilayahnya untuk menuntut ilmu Matematika dan Fisika di Zurich dan menjadi satu-satunya perempuan dalam komunitas kelas yang terkenal dengan Heinrich Friedrich Weber. 

Mileva tumbuh dengan kecerdasan yang melebihi anak-anak diantaranya, awalnya semua berjalan baik-baik saja seperti harapan Ayahnya, juga harapannya, harapan yang menjadi satu-satunya yang ia miliki sebagai seorang yang kelak akan tumbuh menjadi perempuan pincang yang cacat. Menjadi Ilmuwan dan tidak perlu menikah. 

Akan tetapi, pertemuan dan kedekatannya dengan Einstein menjadi hambatan yang tak mampu ia taklukkan, ia hamil dan melahirkan dan kemudian anak itu meninggal karena demam scarlet, Einstein yang egois tak pernah sekalipun menemui putrinya, walaupun ia bersedia menikahi Mileva. 

"Sains memang membutuhkan orang-orang praktis, tetapi sains juga membutuhkan pemimpi. Sepertinya suamimu jenis pemimpi semacam itu. Dan pemimpi membutuhkan pengurus, kan?"  

Penilaian Marie Curie ini membuat Mileva tersadar, begitu dalam ia telah tenggelam dari permukaan mimpi-mimpi ilmiahnya, dan kenyataan bahwa ia hanyalah seorang ibu rumah tangga yang tak memiliki pengakuan apapun. Sementara Einstein begitu bersinar dengan ide-ide yang ia akui sendiri, karya keilmuan Mileva dicuri secara terang-terangan.

Dokumen-dokumen sejarah telah mencatat Mileva dan Einstein tidak hanya saling tertarik sebagai pasangan kekasih, namun mereka sangat jenius dalam mendiskusikan berbagai hal tentang perkembangan dan perdebatan dunia Fisika ketika itu. Belakangan beberapa fakta ini baru terkuak, namun tidak ada yang menyatakan dengan jelas akan keterlibatan penting seorang Mileva Maric dalam gagasan besar teori Relativitas Albert Einstein tahun 1905 yang dianugerahi Nobel, ataupun pada gagasan-gagasan lainnya.

Meskipun begitu, Marie Benedict menghadirkan perspektif yang berbeda tentang konflik-konflik seorang ilmuwan. Ia meramu rangkaian fakta dan kisah-kisah yang beredar tentang kehidupan pasangan ini kedalam sebuah novel fiksi yang memperjelas keberadaan sosok Mileva Maric. Tentu saja kisah ini menjadi sangat khas bagi perempuan, dimana kekuatan perempuan justru akan tumbuh ketika harus menekan perasaannya sendiri dan mengutamakan anak-anak dan keluarganya. Dimana harga diri tidak lagi menjadi urutan prioritas, namun pada titik tertentu, momentum selalu memecah waktu yang seakan membeku, dan titik tolak atau titik balik menjadi bagian yang tak terpisahkan.

Novel ini cukup menarik untuk dibaca, dan mudah untuk diselesaikan. Selamat membaca :)

4 comments:

  1. Mba bukunya bagus ya? Ngga bikin ngantuk kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sy bingung sih gmna buku yg bikin ngantuk hehe.. soalnya sy suka baca

      Delete
  2. Sudahkah nonton serial Einstein di NatGeo? Sepertinya pembahasannya mirip ya. Aku terhenyak juga saat nonton serianya. Banyak hal baru yang terungkap.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya itu mbk... cmn aku blm nonton si, pas gugling cari ttg buku ini muncul deh serial itu.. nonton dikit, tp disitu milevanya terlihat berani dan percaya diri.. klo dibuku dia terkesan minder krn pincang dan krn perempuan ditengah laki2

      Delete