THOUGHT&BOOK

Buka Puasa Pertama Bareng Suami


Alhamdulillah, kita sudah memasuki hari pertama bulan ramadhan. Puasa hari pertama ini saya sudah bareng suami, dan tentu saja banyak hal yang berbeda. Dari suasana, persiapan, dan hal-hal yang berkenaan dengan target-target ibadah selama bulan ramadhan. Yang dulunya sendiri dan lebih cuek, sekarang jadi lebih dimanage lagi tiap-tiap kegiatan dan waktunya.

Apalagi saya berkerja dari pukul tujuh pagi hingga pukul empat sore. Sehingga semua kegiatan dari sahur, ibadah wajib dan sunnah, buka puasa, tarawih, beres-beres rumah dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang sudah menjadi agenda rutin, bahkan persiapan menu apa yang akan dimasak ketika sahur. Itu semua harus diatur sedemikian rapi agar tidak keteteran.

Nah, di hari pertama ini saya gak mau membuat perut saya dan suami mengalami sock setelah hampir kurang lebih 12 jam berpuasa dengan segala aktivitas yang tidak berkurang, justru rasanya ada deadline tambahan nih.

Untuk itu, saya berusaha memilih menu makanan yang mengandung nutrisi penting untuk tubuh. Seperti protein, karbohidrat, serat, lemak, vitamin dan mineral.

Dari makanan ringan pembuka dan minuman, sampai makanan berat. Sebisanya pula mengurangi jenis-jenis makanan yang terlalu banyak minyak seperti jajanan atau lauk yang serba digoreng, dan juga jangan yang terlalu mengandung banyak gula.

Tampaknya rumit ya? Sebetulnya, jika sudah terbiasa dengan menu-menu sehat, hal ini tidak akan menjadi catatan with underlying. Atau bagi kita yang terbiasa berpuasa sunnah, tentunya menyiapkan menu makanan untuk sahur dan berbuka bukanlah perkara yang merepotkan. Tapi, bulan ramadhan menjadi bulan yang khusus dan istimewa, semua terasa menjadi semarak, pun soal serba-serbi makanan. Coba deh tengok ke pasar ramadhan, penuh warna dan macam rupa yang menggugah selera, rasa-rasanya banyak dari jenis makanan dan minuman tersebut tidak saya kenali dan biasanya dari tahun ke tahun variannya selalu bertambah.

Namun, kita harus tetap konsisten menjaga kondisi tubuh saat bulan ramadhan, terutama asupan ketika sahur dan berbuka puasa. Agar ibadah-ibadah yang lainnya juga tidak terganggu dan rutinitas harian pun dapat berjalan seperti biasa.

Jadi, wajib mengonsumsi makanan yang mengandung serat untuk mengembalikan energi tubuh, seperti kurma yang masih segar atau kurma yang kulitnya masih tebal. Bisa juga dengan sop buah dan pemanis madu, salad buah, atau agar-agar.



Makanlah lauk-lauk seperti telur, ikan, dan ayam yang dipanggang atau direbus, tumis sayur-sayuran dan sayur bening. Atau mau mencoba kentang, roti gandum dan beras merah? Sesuaikan saja dengan selera. Tapi, varian sayur bisa dimacem-macemin kok, tinggal search menunya heheh.

Hindari makan gorengan, pilih saja jajanan Indonesia lainnya yang tidak mengandung minyak, seperti klepon dan kue-kue basah yang lezat. Perbanyak minum air putih karena cairan yang keluar selama berpuasa sama saja dengan ketika tidak sedang berpuasa loh. Dan jangan dibuka dengan minuman ber-kafein, bisa menyebabkan asam lambung dan dehidrasi.

Penting diingat ketika berbuka, yaitu makanlah dengan perlahan dan secukupnya. Hal ini untuk menghindari sock pada perut yang pada akhirnya menghambat kita untuk melanjutkan ibadah.

Dan entah mengapa, suami saya membuat saya menjadi sedetail ini. Padahal dia orangnya gak cerewet soal makanan atau dalam hal apapun. :)



*)source image: canva dan google

No comments:

Post a Comment