Wow judulnya bikin semangat ya. Kesibukan boleh saja padat di kantor atau ketika menjalani beberapa peranan. Misalnya sebagai seorang istri, mahasiswa, dan lain sebagainya yang juga punya seabrek kesibukan di luar rumah, namun tetap mampu untuk produktif menulis.
Saya ingin berbagi dari pengalaman saya pribadi, sebagai seorang karyawan sebuah perusahaan swasta yang menuntut jam kerja dari 08.00 hingga 17.00 membuat saya meninggalkan dunia menulis dan membaca cukup lama. Minimal terkadang menyempatkan diri menulis semacam jurnal pribadi untuk meregangkan syaraf-syaraf yang tegang, kita butuh mengeluarkan berbagai informasi yang kusut di kepala.
Saya pikir tidak mungkin menunggu lebih lama lagi untuk benar-benar bisa dengan leluasa menulis, jadi sebetulnya itu hanya soal prioritas dan komitmen pada diri sendiri. Saya terinspirasi dari apa yang dikatakan oleh Ahmad Tohari, "Menulis menjadi candu."
Jadi untuk itu, saya mencatat beberapa kebiasaan para penulis dan bagaimana mereka me-manage waktu mereka, dan saya menerapkannya. Menulis sangat perlu bagi saya, alasan yang sangat personal dan dari sisi kesehatan psikologis, menulis adalah terapi. Cobalah terlebih dahulu meyakinkan diri seberapa penting menulis dalam hidupmu, selanjutnya adalah bagaimana kita akan berproses tumbuh hingga menulis menjadi semacam habit.
- Saya terbiasa menulis ide-ide saya dalam sebuah jurnal, yang bisa saya bawa kemana-mana. Alasan saya sederhana, menulis dalam sebuah buku sebelum memindahkannya kedalam file digital atau menjadi artikel di blog; saya merasa lebih bebas menuangkan apa yang menjadi ide-ide mentah saya tanpa khawatir dengan pilihan kata dan susunannya. Dan saya bisa menulis dimana pun. Melihat buku-buku catatan membuat saya bersemangat, apalagi jika tulisan-tulisan dihiasi dengan berbagai warna spidol.
- Sebagai moodbooster biasanya saya mengulas apapun yang menarik setelah saya membaca artikel-artikel yang menjadi minat saya, entah buku ataupun tokoh, saya akan mencoba menuliskannya kembali ke dalam jurnal pribadi.
- Memiliki waktu khusus dua jam atau lebih setiap hari, bisa sebelum tidur atau ketika pagi sebelum ke kantor, untuk menuangkan tulisan kedalam sebuah bentuk. Misalnya diposting di blog atau file naskah tulisan.
Kembali lagi akhirnya pada kedisplinan diri, saya terkadang kelelahan dengan berbagai kesibukan sehingga beberapa rencana menulis menjadi terabaikan. Dan jika sudah begitu, saya akan mengulang-ulang kebiasan di atas atau saya membaca tulisan-tulisan yang inspiratif baik dari buku maupun dari artikel-artikel blog yang saya sukai. Atau saya perlu jalan-jalan dulu ke toko buku atau nongkrong di perpustakaan umum. Itu jika punya cukup waktu luang ya.
*)Source image: Heinz Marketing, Livemaster
No comments:
Post a Comment